Wednesday, November 16, 2016

Cek Fisik Bantuan untuk Kepentingan Mutasi dan Balik Nama Kendaraan Bermotor

Saat ini saya memiliki sebuah sepeda motor dengan plat H XXXX CJ (Demak, Jawa Tengah) yang STNK dan BPKB nya atas nama pemilik sebelumnya, oleh karena itu saya ingin melakukan balik nama ke nama saya pribadi sesuai dengan KTP saya (Sleman, Yogyakarta) sekaligus mutasi daerah administrasi kendaraan bermotor tersebut.

Untuk melakukan proses mutasi dan balik nama kendaraan bermotor, hal yang harus dipersiapkan adalah:
  • Kendaraan
  • STNK asli dan fotocopy
  • BPKB asli dan fotocopy
  • KTP asli dan fotocopy
  • Kwitansi jual beli bermaterai 6000 dan tanda tangan asli dan fotocopy
  • Sejumlah uang

Salah satu tahapan proses mutasi dan balik nama kendaraan bermotor adalah melakukan pencabutan berkas administrasi kendaraan, dengan cara melakukan cek fisik kendaraan tersebut di Samsat daerah sesuai dengan daerah administrasi kendaraan bermotor tersebut. Namun permasalahannya adalah saat ini saya dan sepeda motor saya berada di Pamulang, Tangerang Selatan, dan hal tersebut membuat saya berfikir bahwa harus membawa kendaraan saya dari Pamulang ke Demak, kemudian ke Sleman, tentunya hal tersebut akan memakan banyak waktu dan biaya.

Setelah browsing sana sini akhirnya saya menemukan informasi bahwa saat ini masyarakat yang ingin melakukan mutasi kendaraan bermotor dapat melakukan cek fisik kendaraan bantuan di Samsat terdekat. Terkait hal tersebut secara teknis saya hanya perlu membawa kendaraan saya ke Samsat daerah Pamulang tanpa harus ke Samsat daerah Demak dan Samsat daerah Sleman.

Bermodalkan informasi tersebut, saya mencoba mendatangi Samsat Ciputat yang beralamat di Jln. R.E. Martadinata, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, untuk bertanya mengenai kebenaran informasi tersebut dan apakah dapat melayani cek fisik kendaraan bantuan. Hasilnya adalah Samsat Ciputat dapat melayani cek fisik kendaraan bantuan untuk kepentingan mutasi kendaraan bermotor seperti permasalahan yang saya alami di atas.

Tak menunggu berapa lama saya pun langsung membawa kendaraan sepeda motor saya ke Samsat Ciputat tersebut untuk dilakukan cek fisik kendaraan bantuan. Berikut adalah penjelasannya:
  1. Saya membawa kendaraan sepeda motor saya ke Samsat Ciputat sekitar pukul 09.00 WIB dan langsung menuju tempat pengecekan fisik kendaraan bermotor yang berada di belakang gedung utama.
  2. Bertanya kepada petugas dan memberitahukan bahwa saya hendak melakukan cek fisik bantuan untuk kepentingan mutasi kendaraan bermotor.
  3. Menyerahkan STNK asli kepada petugas untuk didaftarkan, dan kemudian dilakukan pengambilan nomor rangka dan nomor mesin kendaraan oleh petugas.
  4. Petugas menyerahkan formulir hasil cek fisik kendaraan bermotor tersebut kepada saya.
  5. Saya menyerahkan formulir tersebut ke loket cek fisik yang berada dekat dengan lokasi pengecekan.
  6. Pukul 09.15 WIB saya dipanggil ke loket cek fisik untuk mengambil formulir yang saya berikan sebelumnya. Dalam formulir tersebut, terdapat stempel resmi dari kepolisian, salah satu nya adalah stempel "CEK FISIK BANTUAN" sesuai dengan kepentingan saya, dan ini adalah tahap akhir dari proses cek fisik kendaraan bantuan yang saya lakukan.
Formulir Cek Fisik Kendaraan Bantuan

Kesimpulannya adalah proses cek fisik kendaraan bantuan ini terhitung sangat cepat, hanya butuh sekitar 15 menit saja, dan semuanya ini tanpa biaya sepeser pun alias gratis. Petugas nya pun ramah dengan pengunjung. Masyarakat dipermudah dengan adanya kebijakan cek fisik kendaraan bantuan untuk kepentingan mutasi kendaraan bermotor, hal ini tentu menjadi sebuah terobosan yang sangat membantu masyarakat. Semoga kedepannya akan terus ada terobosan - terobosan kebijakan yang membantu masyarakat seperti ini.

Selanjutnya, dalam waktu yang masih belum dapat ditentukan, saya akan mengurus pencabutan berkas kendaraan sepeda motor saya di Samsat daerah Demak untuk keperluan mutasi ke daerah Sleman, Yogyakarta.

Tambahan:

Kebetulan saya berkenalan dengan petugas yang melakukan pengecekan nomor rangka dan nomor mesin kendaraan saya, berawal dari motor saya yang bergaya "touring" dengan menggunakan top box dan side box, beberapa aksesoris pendukung, dan sticker yang terdapat logo Polda Jabar serta beberapa sticker komunitas motor saya. Petugas tersebut bernama pak Joko, beliau ternyata adalah salah satu member club motor di Indonesia, dan dari situlah awal perkenalan saya dengan pak Joko, dilanjutkan dengan bertukar nomor handphone untuk menjalin silaturahmi dikemudian hari.

Demikian yang dapat saya informasikan, saya mohon maaf bila terdapat banyak kekurangan pada tulisan saya ini. Jika ada pertanyaan, tambahan, dan lain - lainnya mohon ditulis dalam kolom komentar di bawah, saya juga mengharapkan reaksi dari pembaca dengan memilih salah satu dari tiga reaksi yang tersedia (lucu, menarik, dan keren). Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Tetap patuhi aturan berkendara dan berlalulintas, hormati sesama pengguna jalan, dan menjadi pelopor keselamatan berkendara!

Tuesday, February 23, 2016

Membuat Surat Keterangan Bebas Narkoba di RSUD Tangerang Selatan

Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi pengalaman pribadi mengenai pembuatan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN).

Keperluan saya membuat SKBN yaitu sebagai salah satu syarat untuk melamar pekerjaan. Awalnya saya searching mengenai mengurus SKBN ini, banyak referensi yang saya dapatkan, dari mulai lokasi pembuatan SKBN hingga biaya nya. Untuk lokasi nya bisa langsung datang ke Gedung BNN di Jakarta Timur, di RSUD kota setempat, atau rumah sakit lainnya.

Saya memutuskan untuk mengurus SKBN ini di RSUD Tangerang Selatan karena dekat dengan rumah saya. Walaupun KTP saya berdomisili di Sleman, Yogyakarta, namun tetap dapat mengurus SKBN tersebut.

Hal yang harus dipersiapkan:
1. Fotocopy KTP.
Sediakan minimal 2 buah.

2. Uang.
Biaya Pembayaran Retribusi Rp. 35.000

Biaya Pembayaran Laboratorium Rp. 173.000

Total biaya Rp. 208.000

Kalau membawa kendaraan, biaya parkir motor Rp. 2.000 dan mobil Rp. 3.000 (Flat)


Pengalaman saya:

Saya berangkat dari rumah sekitar pukul 09.00 WIB menggunakan kendaraan sepeda motor menuju RSUD Tangerang Selatan.
Masuk ke area parkir kendaraan, ambil tiket otomatis kemudian menuju parkiran motor. Menurut saya lahan parkiran motor nya tidak mempunyai lahan yang cukup untuk menampung motor pengunjung, dan juga kondisinya berantakan, serta tidak ada petugas parkir yang berjaga.
Kemudian saya masuk ke lobby utama pintu samping, setelah itu mengantre nomer urut pengunjung. Pada pengambilan nomer urut, di situ saya bilang ingin mengurus SKBN untuk keperluan melamar pekerjaan. Karena saya baru pertama kali ke RSUD, saya diberikan nomer urut di loket satu atau dua untuk registrasi awal. Setelah menunggu hampir dua jam (karena penuh sekali pengunjung pada saat itu) akhirnya nomer urut saya dipanggil di loket satu. Saya diminta tunjukkan KTP saya dan keterangan lainnya untuk data diri. Setelah itu saya diarahkan ke kasir untuk membayar biaya retribusi sebesar Rp. 35.000.
Setelah membayar di kasir, saya diarahkan ke Poliklinik Medical Check-Up di lantai empat membawa kwitansi pembayaran. Kemudian saya masuk ke ruangan Poliklinik Medical Check-Up, menyerahkan kwitansi dan fotocopy KTP, setelah itu menunggu untuk dipanggil. Tak berapa lama kemudian saya dipanggil ke ruangan. Pertama diukur berat badan, tinggi badan, dan tensi darah. Ditanyakan juga beberapa pertanyaan terkait kesehatan saya. Setelah itu saya diarahkan menuju ruang laboratorium di lantai lima dengan membawa catatan dokter dari Poliklinik Medical Check-Up tersebut.
Pada pintu ruangan Laboratorium, ada petugas yang berjaga, saya menyerahkan catatan yang saya bawa tersebut beserta fotocopy KTP. Kemudian saya diarahkan menuju kasir kembali di lantai satu . Di sini saya heran, mengapa prosesnya harus bolak balik seperti ini, tidak sekali jalan saja dari awal. (Mungkin ada beberapa pertimbangan dari pihak rumah sakit)
Sampai di kasir, saya menunggu sebentar untuk dipanggil, pada tahap ini saya membayar untuk uji laboratorium sebesar Rp. 173.000. Setelah itu saya kembali ke ruang laboratorium lantai lima dan menyerahkan kwitansi pembayaran kepada petugas yang tadi. Saya diberikan wadah menyimpan urine dan form data diri yang harus saya isi dan tanda tangani. Kebetulan saya memang ingin buang air kecil, maka dari itu saya langsung menuju toilet dan menyimpan urine saya di wadah yang diberikan tersebut.
Setelah itu saya kembali ke ruang laboratorium dan menyerahkan data dan wadah urine nya. Itu ternyata adalah proses terakhir nya, karena hasil laboratorium nya baru bisa diambil pada esok hari pukul 08.00 WIB di ruangan Poliklinik lantai empat.

Seperti itulah pengalaman saya membuat SKBN di RSUD Tangerang Selatan, semoga dapat membantu Anda yang membutuhkan informasi tersebut.
Jika ada pertanyaan atau saran, silahkan berikan di kolom komentar, terima kasih.

Monday, February 22, 2016

Membuat SKCK Baru

Pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan informasi mengenai pembuatan SKCK di Polsek Pamulang, Tangerang Selatan.

Untuk membuat SKCK baru di Polsek Pamulang, kita bisa langsung mendatangi bagian pembuatan SKCK. Jika tidak mengetahui letaknya, bisa bertanya ke petugas yang berjaga maupun tukang parkir di area polsek.

Pada bagian pembuatan SKCK, di situ tertera syarat untuk pembuatan SKCK dan biaya pembuatan SKCK. Adapun syarat untuk pembuatan SKCK yaitu:

1. Fotocopy Kartu Keluarga
2. Fotocopy Akte Kelahiran
3. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk
4. Pas Foto 4 x 6 berlatar belakang merah empat lembar

Kemudian bayar biaya pembuatan SKCK sebesar Rp. 10.000 dan ikuti proses nya.
Dari proses pengisian formulir sampai terbitnya SKCK tidak membutuhkan waktu yang lama.

Petugas pelayanan pembuatan SKCK di Polsek Pamulang ada dua, pertama petugas yang menerima berkas, dan kedua yang membuat SKCK dari berkas yang kita berikan. Namun pada saat saya ingin membuat SKCK di Polsek Pamulang pada tanggal 22 Feb 2016, saya mengalami kendala, yaitu domisili KK dan KTP saya adalah domisili Sleman, Yogyakarta, maka dari itu saya tidak bisa membuat SKCK di Polsek Pamulang. Saya diberikan dua opsi oleh petugas, pertama saya harus ke domisili KTP dan KK saya (Sleman) dan membuat SKCK di sana. Kedua yaitu dengan mengakses SKCK Online. Karena opsi pertama menurut saya terlalu buang waktu dan uang, akhirnya saya memilih opsi yang kedua. Saya sudah mencoba mengakses website SKCK Online www.skck.polri.go.id masih belum bisa diakses. Mungkin nanti saya akan mencoba nya pada waktu dini hari.


Tambahan:

Persiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan sebelum mendatangi Polsek Pamulang untuk membuat SKCK.

Kedua petugas yang sedang bertugas pada hari itu sangat baik dan ramah melayani orang-orang, termasuk saya. Ini merupakan hal yang baik untuk memperbaiki citra POLRI di masyarakat.

Untuk biaya pembuatan SKCK sudah ditetapkan sebesar Rp. 10.000. Hal ini sangat baik karena dapat mencegah oknum-oknum melakukan tindak KKN.


Tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi saya. Jika ada pertanyaan dan saran, silahkan masukkan pada kolom komentar. Sekian dulu dari saya, semoga bermanfaat :)

Sunday, February 21, 2016

Cara Memandikan Kucing dan Peralatan nya

Salam Meow!

Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi informasi mengenai cara memandikan kucing dan peralatan nya. Saat ini saya memiliki tiga ekor kucing di rumah, pada waktu luang/weekend biasanya saya meluangkan waktu untuk merawat kucing saya, salah satunya yaitu memandikan mereka, namun jika tidak ada waktu, saya serahkan mereka ke pet shop untuk dimandikan hehe.

Bagaimana cara memandikan kucing? Apa saja peralatan yang harus disediakan sebelum memandikan kucing? Yuk kita simak tulisan berikut.


Alat-alat yang akan digunakan:

Handuk

Wadah Air

Shampoo/Sabun

Sisir

Pengering Rambut

Kapas


Langkah dan cara memandikan kucing:

1. Siapkan air hangat pada sebuah wadah air. Pada saat pertama kali membasahi badan kucing sebaiknya jangan langsung diguyur menggunakan gayung, namun lebih baik menggunakan tangan, ini berguna agar kucing tidak kaget saat terkena air. Setelah kucing kira-kira sudah tidak kaget terkena air, kita dapat membasahi sekujur tubuhnya. Hati-hati saat membasahi tubuhnya, jangan sampai air masuk ke telinga kucing, karena dapat menyebabkan telinga kucing menjadi basah dan lembab, sehingga dapat menimbulkan berbagai masalah pada telinga.

2. Setelah semuanya basah, oleskan atau tuangkan shampoo khusus kucing, maupun sabun untuk cuci piring seperti yang saya gunakan. Mengapa saya menggunakan sabun untuk cuci piring? Berdasarkan informasi yang saya dapat, sabun cuci piring ampuh membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada bulu kucing kita, dan jika menggunakan shampoo khusus kucing juga tidak masalah.

3. Pijat lembut ke badan kucing yang sudah diberi shampoo/sabun agar meresap hingga ke permukaan kulit. Kita harus lebih teliti untuk kucing yang berbulu tebal/panjang agar shampoo/sabun dapat mencapai permukaan, sehingga kotoran-kotoran dapat dibersihkan.

4. Setelah pengolesan shampoo/sabun, kita dapat membilasnya dengan air hangat. Pastikan membilas sampai bersih diseluruh badannya guna menghilangkan seluruh shampoo/sabun, karena jika tidak bersih yang dikhawatirkan adalah shampoo/sabun tersebut terjilat oleh kucing kita dan menjadi racun. Jika sudah dibilas bersih, dapat juga diulang kembali proses pemberian shampoo/sabun nya sesuai kebutuhan.

5. Kemudian dilakukan proses pengeringan menggunakan handuk kering, Usap lembut handuk di seluruh badan kucing. Setelah itu kita dapat menggunakan alat pengering rambut agar lebih mempercepat proses pengeringan.

6. Terakhir yaitu memastikan bahwa telinga kucing tidak basah. Kita dapat membersihkan telinga kucing dengan kapas.


Hal yang harus diperhatikan:

1. Mandikan kucing pada pagi menjelang siang hari. Hal ini berguna untuk mempermudah proses pengeringan, karena dapat dibantu juga dengan sinar matahari. Karena jika kucing tidak kering, maka bulu-bulu kucing akan lembab dan dapat menimbulkan jamur. Selain itu, suhu pada pagi menjelang siang hari juga membantu agar si kucing tidak terlalu kedinginan.

2. Sebelum memandikan kucing, sebaiknya memotong kuku nya terlebih dahulu. Ini berfungsi untuk mencegah kita terkena cakar saat si kucing berontak pada proses dimandikan.

3. Gunakan air hangat, tidak terlalu panas, dan juga tidak dingin. Karena jika terlalu panas akan membahayakan si kucing, dan jika dingin maka kucing akan mengalami kedinginan dan dapat menimbulkan kucing terkena flu dan lain sebagainya.

4. Pastikan si kucing tidak dalam kondisi sakit. Karena jika si kucing dalam kondisi sakit dan dimandikan, maka akan memperparah sakitnya tersebut.


Memandikan kucing sendiri memang susah susah gampang, maka dari itu kita harus mengetahui cara dan proses yang baik untuk memandikan kucing kita.

Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman saya pribadi. Jika ada pertanyaan dan saran, silahkan masukkan pada kolom komentar. Sekian dulu dari saya, semoga dapat bermanfaat :)