Tuesday, February 23, 2016

Membuat Surat Keterangan Bebas Narkoba di RSUD Tangerang Selatan

Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi pengalaman pribadi mengenai pembuatan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN).

Keperluan saya membuat SKBN yaitu sebagai salah satu syarat untuk melamar pekerjaan. Awalnya saya searching mengenai mengurus SKBN ini, banyak referensi yang saya dapatkan, dari mulai lokasi pembuatan SKBN hingga biaya nya. Untuk lokasi nya bisa langsung datang ke Gedung BNN di Jakarta Timur, di RSUD kota setempat, atau rumah sakit lainnya.

Saya memutuskan untuk mengurus SKBN ini di RSUD Tangerang Selatan karena dekat dengan rumah saya. Walaupun KTP saya berdomisili di Sleman, Yogyakarta, namun tetap dapat mengurus SKBN tersebut.

Hal yang harus dipersiapkan:
1. Fotocopy KTP.
Sediakan minimal 2 buah.

2. Uang.
Biaya Pembayaran Retribusi Rp. 35.000

Biaya Pembayaran Laboratorium Rp. 173.000

Total biaya Rp. 208.000

Kalau membawa kendaraan, biaya parkir motor Rp. 2.000 dan mobil Rp. 3.000 (Flat)


Pengalaman saya:

Saya berangkat dari rumah sekitar pukul 09.00 WIB menggunakan kendaraan sepeda motor menuju RSUD Tangerang Selatan.
Masuk ke area parkir kendaraan, ambil tiket otomatis kemudian menuju parkiran motor. Menurut saya lahan parkiran motor nya tidak mempunyai lahan yang cukup untuk menampung motor pengunjung, dan juga kondisinya berantakan, serta tidak ada petugas parkir yang berjaga.
Kemudian saya masuk ke lobby utama pintu samping, setelah itu mengantre nomer urut pengunjung. Pada pengambilan nomer urut, di situ saya bilang ingin mengurus SKBN untuk keperluan melamar pekerjaan. Karena saya baru pertama kali ke RSUD, saya diberikan nomer urut di loket satu atau dua untuk registrasi awal. Setelah menunggu hampir dua jam (karena penuh sekali pengunjung pada saat itu) akhirnya nomer urut saya dipanggil di loket satu. Saya diminta tunjukkan KTP saya dan keterangan lainnya untuk data diri. Setelah itu saya diarahkan ke kasir untuk membayar biaya retribusi sebesar Rp. 35.000.
Setelah membayar di kasir, saya diarahkan ke Poliklinik Medical Check-Up di lantai empat membawa kwitansi pembayaran. Kemudian saya masuk ke ruangan Poliklinik Medical Check-Up, menyerahkan kwitansi dan fotocopy KTP, setelah itu menunggu untuk dipanggil. Tak berapa lama kemudian saya dipanggil ke ruangan. Pertama diukur berat badan, tinggi badan, dan tensi darah. Ditanyakan juga beberapa pertanyaan terkait kesehatan saya. Setelah itu saya diarahkan menuju ruang laboratorium di lantai lima dengan membawa catatan dokter dari Poliklinik Medical Check-Up tersebut.
Pada pintu ruangan Laboratorium, ada petugas yang berjaga, saya menyerahkan catatan yang saya bawa tersebut beserta fotocopy KTP. Kemudian saya diarahkan menuju kasir kembali di lantai satu . Di sini saya heran, mengapa prosesnya harus bolak balik seperti ini, tidak sekali jalan saja dari awal. (Mungkin ada beberapa pertimbangan dari pihak rumah sakit)
Sampai di kasir, saya menunggu sebentar untuk dipanggil, pada tahap ini saya membayar untuk uji laboratorium sebesar Rp. 173.000. Setelah itu saya kembali ke ruang laboratorium lantai lima dan menyerahkan kwitansi pembayaran kepada petugas yang tadi. Saya diberikan wadah menyimpan urine dan form data diri yang harus saya isi dan tanda tangani. Kebetulan saya memang ingin buang air kecil, maka dari itu saya langsung menuju toilet dan menyimpan urine saya di wadah yang diberikan tersebut.
Setelah itu saya kembali ke ruang laboratorium dan menyerahkan data dan wadah urine nya. Itu ternyata adalah proses terakhir nya, karena hasil laboratorium nya baru bisa diambil pada esok hari pukul 08.00 WIB di ruangan Poliklinik lantai empat.

Seperti itulah pengalaman saya membuat SKBN di RSUD Tangerang Selatan, semoga dapat membantu Anda yang membutuhkan informasi tersebut.
Jika ada pertanyaan atau saran, silahkan berikan di kolom komentar, terima kasih.

Monday, February 22, 2016

Membuat SKCK Baru

Pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan informasi mengenai pembuatan SKCK di Polsek Pamulang, Tangerang Selatan.

Untuk membuat SKCK baru di Polsek Pamulang, kita bisa langsung mendatangi bagian pembuatan SKCK. Jika tidak mengetahui letaknya, bisa bertanya ke petugas yang berjaga maupun tukang parkir di area polsek.

Pada bagian pembuatan SKCK, di situ tertera syarat untuk pembuatan SKCK dan biaya pembuatan SKCK. Adapun syarat untuk pembuatan SKCK yaitu:

1. Fotocopy Kartu Keluarga
2. Fotocopy Akte Kelahiran
3. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk
4. Pas Foto 4 x 6 berlatar belakang merah empat lembar

Kemudian bayar biaya pembuatan SKCK sebesar Rp. 10.000 dan ikuti proses nya.
Dari proses pengisian formulir sampai terbitnya SKCK tidak membutuhkan waktu yang lama.

Petugas pelayanan pembuatan SKCK di Polsek Pamulang ada dua, pertama petugas yang menerima berkas, dan kedua yang membuat SKCK dari berkas yang kita berikan. Namun pada saat saya ingin membuat SKCK di Polsek Pamulang pada tanggal 22 Feb 2016, saya mengalami kendala, yaitu domisili KK dan KTP saya adalah domisili Sleman, Yogyakarta, maka dari itu saya tidak bisa membuat SKCK di Polsek Pamulang. Saya diberikan dua opsi oleh petugas, pertama saya harus ke domisili KTP dan KK saya (Sleman) dan membuat SKCK di sana. Kedua yaitu dengan mengakses SKCK Online. Karena opsi pertama menurut saya terlalu buang waktu dan uang, akhirnya saya memilih opsi yang kedua. Saya sudah mencoba mengakses website SKCK Online www.skck.polri.go.id masih belum bisa diakses. Mungkin nanti saya akan mencoba nya pada waktu dini hari.


Tambahan:

Persiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan sebelum mendatangi Polsek Pamulang untuk membuat SKCK.

Kedua petugas yang sedang bertugas pada hari itu sangat baik dan ramah melayani orang-orang, termasuk saya. Ini merupakan hal yang baik untuk memperbaiki citra POLRI di masyarakat.

Untuk biaya pembuatan SKCK sudah ditetapkan sebesar Rp. 10.000. Hal ini sangat baik karena dapat mencegah oknum-oknum melakukan tindak KKN.


Tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi saya. Jika ada pertanyaan dan saran, silahkan masukkan pada kolom komentar. Sekian dulu dari saya, semoga bermanfaat :)

Sunday, February 21, 2016

Cara Memandikan Kucing dan Peralatan nya

Salam Meow!

Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi informasi mengenai cara memandikan kucing dan peralatan nya. Saat ini saya memiliki tiga ekor kucing di rumah, pada waktu luang/weekend biasanya saya meluangkan waktu untuk merawat kucing saya, salah satunya yaitu memandikan mereka, namun jika tidak ada waktu, saya serahkan mereka ke pet shop untuk dimandikan hehe.

Bagaimana cara memandikan kucing? Apa saja peralatan yang harus disediakan sebelum memandikan kucing? Yuk kita simak tulisan berikut.


Alat-alat yang akan digunakan:

Handuk

Wadah Air

Shampoo/Sabun

Sisir

Pengering Rambut

Kapas


Langkah dan cara memandikan kucing:

1. Siapkan air hangat pada sebuah wadah air. Pada saat pertama kali membasahi badan kucing sebaiknya jangan langsung diguyur menggunakan gayung, namun lebih baik menggunakan tangan, ini berguna agar kucing tidak kaget saat terkena air. Setelah kucing kira-kira sudah tidak kaget terkena air, kita dapat membasahi sekujur tubuhnya. Hati-hati saat membasahi tubuhnya, jangan sampai air masuk ke telinga kucing, karena dapat menyebabkan telinga kucing menjadi basah dan lembab, sehingga dapat menimbulkan berbagai masalah pada telinga.

2. Setelah semuanya basah, oleskan atau tuangkan shampoo khusus kucing, maupun sabun untuk cuci piring seperti yang saya gunakan. Mengapa saya menggunakan sabun untuk cuci piring? Berdasarkan informasi yang saya dapat, sabun cuci piring ampuh membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada bulu kucing kita, dan jika menggunakan shampoo khusus kucing juga tidak masalah.

3. Pijat lembut ke badan kucing yang sudah diberi shampoo/sabun agar meresap hingga ke permukaan kulit. Kita harus lebih teliti untuk kucing yang berbulu tebal/panjang agar shampoo/sabun dapat mencapai permukaan, sehingga kotoran-kotoran dapat dibersihkan.

4. Setelah pengolesan shampoo/sabun, kita dapat membilasnya dengan air hangat. Pastikan membilas sampai bersih diseluruh badannya guna menghilangkan seluruh shampoo/sabun, karena jika tidak bersih yang dikhawatirkan adalah shampoo/sabun tersebut terjilat oleh kucing kita dan menjadi racun. Jika sudah dibilas bersih, dapat juga diulang kembali proses pemberian shampoo/sabun nya sesuai kebutuhan.

5. Kemudian dilakukan proses pengeringan menggunakan handuk kering, Usap lembut handuk di seluruh badan kucing. Setelah itu kita dapat menggunakan alat pengering rambut agar lebih mempercepat proses pengeringan.

6. Terakhir yaitu memastikan bahwa telinga kucing tidak basah. Kita dapat membersihkan telinga kucing dengan kapas.


Hal yang harus diperhatikan:

1. Mandikan kucing pada pagi menjelang siang hari. Hal ini berguna untuk mempermudah proses pengeringan, karena dapat dibantu juga dengan sinar matahari. Karena jika kucing tidak kering, maka bulu-bulu kucing akan lembab dan dapat menimbulkan jamur. Selain itu, suhu pada pagi menjelang siang hari juga membantu agar si kucing tidak terlalu kedinginan.

2. Sebelum memandikan kucing, sebaiknya memotong kuku nya terlebih dahulu. Ini berfungsi untuk mencegah kita terkena cakar saat si kucing berontak pada proses dimandikan.

3. Gunakan air hangat, tidak terlalu panas, dan juga tidak dingin. Karena jika terlalu panas akan membahayakan si kucing, dan jika dingin maka kucing akan mengalami kedinginan dan dapat menimbulkan kucing terkena flu dan lain sebagainya.

4. Pastikan si kucing tidak dalam kondisi sakit. Karena jika si kucing dalam kondisi sakit dan dimandikan, maka akan memperparah sakitnya tersebut.


Memandikan kucing sendiri memang susah susah gampang, maka dari itu kita harus mengetahui cara dan proses yang baik untuk memandikan kucing kita.

Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman saya pribadi. Jika ada pertanyaan dan saran, silahkan masukkan pada kolom komentar. Sekian dulu dari saya, semoga dapat bermanfaat :)